Rabu, 14 Januari 2009

IMPIAN SUKSES KAMPUS PENJASKEREK


Oleh: Edo

Program Studi PENJASKEREK berdiri pada tahun 2007 lalu. Tahun 2007 Prodi PENJASKEREK menerima 60 mahasiswa, pada tahun ini menerima 117 mahasiswa. Banyaknya jumlah mahasiswa yang memilih Program Studi PENJASKEREK membuktikan bahwasannya Prodi PENJASKEREK sangat diminati dan dibutuhkan.

Prodi ini ditempatkan di SGO (Sekolah Guru Olahraga) tepatnya di jalan A Yani 2. berseberangan dengan sekolah Tunas Bangsa. Membutuhkan waktu 15 menit jika kita berangkat dari kampus FKIP yang berlokasi di A Yani 1.

SGO adalah sebuah gedung kampus yang sudah lama tidak di gunakan. Wajar jika kondisinya tidak baru lagi atau tidak terawat. Sangat berbeda dengan kampus-kampus lain di Kota Pontianak. Ada beberapa ruangan yang sudah tak layak pakai. Demikian ada juga gedung baru. Meski lebih banyak kelas yang tak layak pakai.

Gedung yang sudah berumur dan tak terawat ini bagai tak layak huni. Kerusakan di mana-mana. Memiriskan hati. Kondisi yang belum baik ini tentunya tidak memutuskan semangat mahasiswa PENJASKEREK untuk terus belajar dan meningkatkan prestasi dan juga tidak menyurutkan semangat dosen untuk mengajar dan mendemokan kepada mahasiswa mengajar dengan hati. Sehingga seperti apapun kondisi kampus tidak mematahkan semangat belajar.

Kampus ini di kelilingi hamparan sawah layaknya kampus untuk Jurusan Pertanian. Tanaman padi tumbuh subur. Lahan yang ditanami sebenarnya milik Fakultas tapi tidak ada larangan menanam padi.

Jalan menuju kampus hanya selebar 1,5 meter. Jalan yang hanya bisa dilalui oleh kendaraan beroda dua dan pejalan kaki. Para dosen tidak bisa membawa masuk mobil jika mereka membawa. Selain itu, letak kampus yang berada jauh dari lingkungan FKIP menyebabkan dose-dosen yang seharusnya stay di kampus menghilang sebelum jam kantor habis. Mereka menghilang tak tau kemana dan tidak kembali. Akan kembali keesokan harinya di pagi hari tepat jam kantor masuk.

Apakah kampus PENJASKEREK jauh dari FKIP? Ataukah mobil dosen tidak bisa masuk lantaran jalan menuju kampus kecil dan rusak? Tapi kenyataannya memang demikian. Rata-rata dosen yang di tugaskan mengajar di PENJASKEREK mengatakan “Kampus kalian kok jauh sekali sih, mengapa tidak kuliah di kampus FKIP?” Mahasiswa hanya diam membisu.

Ibarat sebuah rumah yang ada penghuninya. Pasti sang penghuni akan memoles seindah mungkin seisi rumah. Karena sang penghuni menginginkan kenyamanan. Tak terkecuali dengan kampus PENJASKEREK. Para mahasiswa telah membayar SPP setiap semester tapi kondisi masih belum berubah. Justru makin menyedihkan.

Tahun 2009 nanti dekan FKIP berjanji akan membangun gedung khusus untuk prodi Penjaskes dilingkungan FKIP. Gedung akan di buat tingkat. Tapi harus di ingat bahwasannya Penjaskes tidak hanya memerlukan gedung. Tapi lebih dari itu. Selain sarana untuk olahraga juga tempat. Seperti lapangan dan kolam renang. Karena Prodi PENJASKEREK berbeda dengan Prodi yang lain. Prodi Penjaskes lebih sering praktek dilapangan seperti sepakbola, basket, voly atletik, renang dan sebagainya.

Idealnya S1 PENJASKEREK sudah harus lengkap fasilitasnya karena proses belajar sudah berjalan hampir dua tahun.

Seperti yang telah dikatakan oleh Dekan FKIP Untan dalam kegiatan civitas akademika lalu bahwa tahun 2009 akan dibangun gedung lantai 4 untuk perkuliahan bagi Prodi Penjaskes di lingkungan FKIP yang dilengkapi sarana olahraga. Kami berharap bukan hanya janji belaka tapi harus ada buktinya, kami tunggu realisasinya tahun 2009 mendatang. Mudah-mudahan FKIP selalu menjadi kampus favorit dan tetap jaya. Hidup Kampus Orange!!!

0 Comments:

Post a Comment